Pengawetan Pangan Menggunakana Suhu Rendah

Halo teman-teman semua apa kabar kalian hari ini? Semoga kabar kalian semua baik-baik saja yaa
Pada artikel kali ini akan membahas tentang pengawetan pada pangan dengan menggunakan suhu rendah. Teman-teman semua mungkin sudah ada yang tahu apa saja metode yang digunakan. Untuk menambah wawasan teman-teman semua yuks langsung aja baca artikel dibawah ini yaa


cara mengawetkan bahan pangan hewani dan nabati menggunakan suhu rendah

Cara-cara pengawetan dengan menggunakan suhu rendah
Cara pengawetan pangan menggunakan suhu rendah terdapat dua cara yaitu:
1. Pendinginan

Pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan atau makanan diatas suhu rendah yaitu -2 derajat C sampai 10 derajat C. Pendinginan yang biasa kita gunakan dalam sehari-hari yaitu menggunakan suhu sekitar 5 derajat C sampai 8 derajat C. Pendinginan yang biasa kita gunakan adalah lemari es atau kulkas. Air murni dapat membeku pada suhu 0 derajat C. Namun ada beberapa makanan yang tidak akan membeku sampai suhu -2 derajat C. Hal itu disebabkan karena pengaruh kandungan zat-zat yang ada didalam makanan tersebut. Pendinginan dapat mengawetkan bahan pangan atau makanan selama beberapa hari atau seminggu tergantung dari macam bahan pangannya.

2. Pembekuan
Pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan atau makanan sampai dalam keadaan beku. Suhu yang digunakan untuk melakukan pembekuan pada makanan biasanya pada suhu -12 derajat C sampai -24 derajat C. Pada pembekuan cepat suhu yang digunakan untuk membekukan bahan pangan atau makanan adalah -24 derajat C sampai  -40 derajat C. Pembekuan dapat mengawetkan bahan pangan atau makanan selama beberapa bulan bahkan ada yang sampai tahunan.

Perbedaan pendinginan dan pembekuan berdasarkan pengaruh terhadap keaktivan mikroba didalam bahan pangan yaitu pengawetan dengan cara pemberian suhu rendah tidak dapat membunuh mikroba secara sempurna. Misalkan saja makanan yang kita bekukan kemudian diletakkan di suhu ruang sampai air es dalam bahan pangan meleleh maka memungkinkan terjadinya pertumbuhan bakteri pembusuk dengan cepat pada bahan pangan tersebut.

Pendinginan dan pembekuan juga dapat memberikan pengaruh pada rasa, tekstur, nilai gizi dan sifat-sifat lainnya pada bahan pangan. Beberapa bahan pangan juga dapat rusak pada suhu penyimpanan yang terlalu rendah. Misal pada buah alpukat dan anggur yang disimpan di suhu lebih dari 7,5 derajat C dapat menyebabkan warna coklat dibagian dalam dan terdapat lukas serta bopeng.

Baca Juga : Pengawetan pangan dengan suhu tinggi

Pengawetan bahan pangan nabati dan hewani dengan suhu rendah
1. pengawetan bahan pangan hewani dengan suhu rendah
  • Pada daging, daging harus segera disimpan pada suhu rendah setelah dilakukan pemotongan hewan sampai daging mau diolah. Hal tersebut karena daging mudah mengalami kerusakan. Jika daging akan digunakan setelah beberapa hari kemudian maka daging harus disimpan pada suhu dibawah 4 derajat C. Tetapi jika daging mau disimpan dengan waktu yang lebih lama maka daging harus disimpan pada suhu -18 derajat C sampai -23 derajat C.
  • Pada ikan, tidak hanya daging yang mudah rusak namun ikan juga jauh lebih mudah rusak dari pada daging. Hal itu karena masih terdapat kotoran-kotoran yang ada didalam tubuh ikan yang menjadi sumber mikroba pembusuk. Mikroba pembusuk yang ada pada tubuh ikan adalah bakteri psikofilik dimana jika disimpan pada suhu dingin, setelah 5 hari akan mengeluarkan bau busuk. Oleh karena itu untuk ikan lebih baik dilakukan penyimpanan pada suhu beku sama seperti pada daging, demikian juga pada waktu penjualan.
  • Pada susu segar, susu segar lebih baik disimpan pada suhu 0 derajat C sampai 1 derajt C. Untuk susu kental lebih baik disimoan pada suhu 1 derajat C sampai 4,5 derajat C. Jika disimpan dibawah suhu penyimpanan tersebut maka susu akan mengalami denaturasi protein yang dapat menyebabkan penggumpalan dan emulsi susu akan pecah sehingga lemaknya terpisah.
  • Pada telur, telur sebaiknya disimpan pada suhu -1,5 derajat C. Jangan mengguanakan suhu yang terlalu rendah sehingga menyebabkan isi telur menjadi membeku hal itu akan menyebabkan telur akan pecah. Kelembapan saat penyimpanan telur juga penting karena jika lebih rendah dari 82-84% akan menyebabkan isi telur akan menguap sehingga kantong udara didalamnya akan membesar.

2. pengawetan bahan pangan nabati dengan suhu rendah
Kacang tanah atau kedelai, sebaiknya disimpan pada suhu dibawah 4,5 derajat C dengan kelembapan nisbi 75%. Kelembapan yang tinggi dapat mempercepat pertumbuhan kapang.
  • Pada buah alpukat dan anggur sebaiknya disimpan pada suhu 7,5 derajat C.
  • Pada apel sebaikya disimpan pada suhu 1 sampai 2 derajat C.
  • Pada jeruk sebaiknya disimpan pada suhu 2 sampai 3 derajat C.
  • Pada mangga sebaiknya disimpan pada suhu 10 derajat C.
  • Pada nanas sebaiknya disimpan pada suhu 10-30 derajat C.
  • Pada pepaya sebaiknya disimpan pada suhu 7,5 derajat C.
  • Pada pisang sebaiknya disimpan pada suhu 13,5 derajat C.
  • Pada buncis sebaiknya disimpan pada suhu 7,5 sampai 10 derajat C.
  • Pada kentang sebaiknya disimpan pada suhu 4,5 derajat C.
  • Pada ketimun sebaiknya disimpan pada suhu 7,5 derajat C.
  • Pada kol sebaiknya disimpan pada suhu 0 derajat C.
  • Pada terung sebaiknya disimpan pada suhu 7 sampai 10  derajat C.
  • Pada tomat hijau sebaiknya disimpan pada suhu 13 derajat C.
  • Pada tomat matang sebaiknya disimpan pada suhu 10 derajat C.
  • Pada wortel sebaiknya disimpan pada suhu 0 sampai 1,5 derajat C.

Demikian penjelasan tentang pengawetan pangan menggunakan suhu rendah. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan teman-teman semua yaa... jika ada saran silahkan komen dibawah artikel ini yaaa
Terima kasih....









1 Response to "Pengawetan Pangan Menggunakana Suhu Rendah"

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
    dengan minimal deposit hanya 20.000 rupiah :)
    Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa & E-Money
    - Telkomsel
    - GOPAY
    - Link AJA
    - OVO
    - DANA
    segera DAFTAR di WWW.IONPK.ME (k)
    add Whatshapp : +85515373217 x-)

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel